Kamis, 04 Juni 2015
Kamis, 14 Mei 2015
macam-macam outbond game
PENGGALANG SHIBA SCOUT
1. A i r m a n c u r
Alat :
Pipa besar 1,5
diberi lubang, bawahnya ditutup.
Ember sedang
& besar.
Pelaksanaan :
Team memasukkan
air ke pipa
Lubang hanya
ditutup dgn jari & anggota tubuh
2. S c o r p i o n
Alat :
Tdk ada
Pelaksanaan :
Team paling
depan jadi kepala scorpion yg belakang jadi ekor.
Berpegangan di
pinggang & tidk boleh lepas.
Aturan :
Kepala scorpion
hrs bisa tangkap ekor lawan.
3. A r u n g j e r a m
Alat :
Tali besar /
tambang & kedua ujung di ikat
Pelaksanaan :
Duduk melingkar
dgn kaki menjulur ke dlm lingkaran.
Tangan memegang
tali.
Aturan :
Berdiri &
duduk bersama tetapi kaki tetap lurus tdk boleh ditekuk.
4. S
t i c k g o y a n g
Alat :
Tali
pramuka/rafia, tongkat/ balok/papan kayu/bambu 2,3 m.
Aneka halang
rintang.
Pelaksanaan :
Team berhak
memegang tali.
Balok/bambu
diletakkan ditengah tarikan tali.
Berjalan melewati
aneka halang rintang & yg tercepat: pemenang
5. Jaring laba - laba
Alat :
Tali
pramuka/rafia & dua buah bambu 3 m.
Pelaksanaan :
Jaring ukr 60 cm.
Lubang /
Persegi scr
bertingat 2/3
Aturan :
Team berada dlm 1
sisi. Tiap lubang hanya boleh dilaui 1 orang & tdk boleh menyentuh
tali/jaring.
6. S
p i d e r ’ s w e b
Alat :
Tali
pramuka/rafia, tonggak/pohon & helm
Pelaksanaan :
Jaring laba-laba
yg berdekatan diminta semua anggota disebrangkan
Aturan :
Team berada dlm 1
sisi. Tiap lubang hanya boleh dilaui 1 orang & tdk boleh menyentuh
tali/jaring.
7. Estafet kelereng
Alat :
Bambu dibelah dua
pj. 50 cm. Atau pelepah
pohon pisang.
Kelereng &
gelas plastik.
Pelaksanaan :
Anggota team
memegang bambu & 1 org memegang gelas.
Aturan :
Saat kelereng
meluncur tdk boleh disentuh jari tangan
8. E s t a f e t a i r
Alat :
Ember berisi air,
botol plastik & gelas plastik dilubangi dibawah
Pelaksanaan :
Duduk posisi
berbanjar.
Paling depan
mengambil air, diberikan scr estafet diatas kepala & yg belakang menuangkan
ke botol
Aturan :
Lubang gelas
ditutup dgn jari.
9 B o m b o x
Alat :
Tali/rafia &
pasak
Pelaksanaan :
Berbanjar
membelakngi arena.
Berjalan mundur
& tdk boleh menginjak kotak yg ada “bom”
Aturan :
Peserta yg
berjalan tdk boleh melihat arena.
1 Kereta terpanjang
Alat :
Tidak ada
Pelaksanaan :
Team memakai
celana panjang & lokasi tdk becek
Aturan :
Boleh menggunakan
apa saja yg dibawa saat itu kecuali setangan leher.
Piring keseimbangan
Alat :
Piring per orang
& balon. Pelaksanaan
:
Scr estafet jarak
10-15 m.
Aturan :
Balon hrs ada
diatas piring selama berjalan
12. Sepak bola terung
Alat :
Terung, rafia
& bola plastik
Pelaksanaan :
Dilakukan
perorangan / team.
Terung digantung
dgn tali lalu diikat pd perut & berusaha memasukkan ke gawang
Aturan :
Tdk boleh
menggunakan kaki / anggota tubuh utk menendang bola &
Peserta gagal
apabila keluar lintasan.
13. Monkey jumping
Alat :
Tambang, rafia,
kertas nilai
Pelaksanaan :
Team hrs melompat
ke kotak sejauh mungkin dgn tali
Aturan :
Pd saat mendarat
kaki peserta hrs masuk ke kotak
14. Tembus pagar penghalang
Alat :
Tiga buah bambu 4
m. & tali
Pelaksanaan :
Bambu diikat ke
pohon & dipasang bertingkat
Aturan :
Tdk boleh
menggunakan alat bantu (tangga, kursi, tali dll)
15. Water balance
Alat :
Tali
pramuka/jadam/rafia.
Pipa besar 1,
botol minuman kecil 1 & besar 4
Pelaksanaan :
Botol kecil
diikat tali letakkan di dlm pipa besar & diberi garis pembatas. Dan botol
kecil hrs diambil dlm pipa tanpa menyentuh garis pembatas.
Aturan :
Peserta tdk boleh
masuk garis pembatas & tdk boleh menggunakan alat lain kecuali tali yg
disediakan.
16. M e n i t i t a l
i x
Alat :
Dua tali tambang
Pelaksanaan :
Kedua tambang
diikat pd pohon dgn posisi menyilang “x”.
Perorangan /
team, berjalan di atas tali dr titik pohon satu ke pohon kedua.
Aturan :
Tdk boleh
menggunakan alat bantu & yg jatuh di anggap gagal.
17. M e n i t i t a l i
Alat :
Tali tambang,
tali kernmantel, tali jiwa, carabineer (alat kunci “o & 8”), helm pelindung
Pelaksanaan :
Berjalan di atas
tali dr start ke finish & memegang tali pengaman serta keamanan tubuh
diikat dgn tali tubuh menggunakan carabineer shg apabila terpeleset tdk jatuh
ke tanah.
18. G e l a y u t a n
Alat :
Tali tambang
Pelaksanaan :
tali
tambang diikat pd pohon & team hrs bergelantungan dr start sampai finish.
Aturan :
Boleh menggunakan
tangan tdk boleh menggunakan kaki & yg menyentuh tanah di anggap gagal
19. Meteor garden
Alat :
Bola plastik dgn
aneka ukuran, tali/rafia dua kantong plastik, penghalang (tikar plastik)
Pelaksanaan :
Team hrs
menangkap bola yg di lempar dr lawan di balik penghalang, bola yg ditangkap di
masukkan dlm kantong plastik.
Aturan :
Tdk boleh keluar
dari garis pembatas & bola yg tdk di tangkap tdk boleh diambil peserta.
20. Karpet aladin
Alat :
Tikar plastik
Pelaksanaan :
Team hrs membalik
dgn tekhnik apapun.
Aturan :
Team tdk boleh
keluar dr tikar plastik, apabila ada yg menyentuh tanah dianggap gagal.
21. Estafet tepung
Alat :
Tepung &
ember
Pelaksanaan :
Duduk dgn posisi
berbanjar, peserta plg depan mengambil tepung, plg belakang menuangkan tepung
ke ember
Aturan :
Memindahkan
tepung dari depan ke belakang dgn menggunakan telapak tangan & lewat di
atas kepala tdk boleh lewat samping
22. Angin bertiup
Alat :
Tidak ada
Pelaksanaan :
Lingk. Besar
& bergandengan tangan serta hrs
konsentrasi
& tirukan suara angin “wuuus/weees”
Angin bawah :
lompat ke atas
Angin atas :
lompat ke bawah
Angin depan :
diliukkan ke belakang
Angin kanan :
diliukkan ke kiri
Angin kiri :
diliukkan ke kanan
Angin ribut :
pindah tempat, tetapi teman disamping kanan kiri tdk boleh sama
Aturan :
Tangan tdk boleh
terlepas kecuali
Intruksi angin
ribut
23. Sarung berantai
Alat :
Kain sarung
Pelaksanaan :
Lingkaran besar,
bergandengan tangan, sarung di letakkan diantara tangan peserta & hrs
pindah ke yg lainnya sampai kembali lagi ke asal.
Aturan :
Tangan tdk boleh
terlepas.
Boleh bervariasi
(bisa menyilang, bisa diantara kedua kaki)
24. Stand up together
Alat :
Tidak ada
Pelaksanaan :
Lingkaran besar
& saling bergandengan tangan diletakkan di belakang badan.
Peserta
menggandeng peserta lain dgn sela satu peserta.
Instruksi : duduk
& berdiri bersama.
Aturan :
Pegangan tangan
tdk boleh terlepas.
25. S
u n g a i a s a m
Alat :
Tempat pijakan
(batu bata, kertas dll), tali utk jalur
Pelaksanaan :
Team bergandengan
tangan & berjalan di atas pijakan serta hrs melewati jalur
Aturan :
Hrs tetap
bergandengan tangan
Sampai finish
& peserta yg menginjak
tanah di
anggap gugur
26. T i t a n i c
Alat :
Selembar kain uk.
1,5 m x 1,5 m.
Pelaksanaan :
Team berada di
atas kain seakan berada di atas kapal yg mau tenggelam kemudian diminta utk
keluar & kain itu di lipat utk berpijak dan seterusnya
Aturan :
Tdk ada bagian
kaki yg berada diluar
kain,
sampai lipatan paling kecil.
27. T a n g k a p a k u
Alat :
Meja atau tempat
yg tinggi
Pelaksanaan :
Satu peserta
ditunjuk utk naik kemudian menjatuhkan diri ke belakang & peserta yg lain
menangkapnya
Aturan :
Peserta yg
menangkap hrs bersungguh – sungguh melaksanakan tugasnya.
Tdk boleh
menggunakan alat bantu.
28. K
a k i s e r i b u
Alat :
Tidak ada
Pelaksanaan :
Baris satu banjar
dgn posisi duduk dimana kedua kaki peserta diletakkan pd paha teman di
depannya. Jalan
menggunakan tangan
Aturan :
Pd saat berjalan
tdk boleh terputus
29. Mencari keluarga
Alat :
Penutup mata,
tali utk garis pembatas
Pelaksanaan :
Peserta ditutup
matanya,berpencar diberi tahu kode suara hewan dgn cara dibisikkan. Peserta
mencari keluarga dgn menirukan suara hewan yg ditentukan
Aturan :
Tdk boleh keluar dari
arena & peserta tdk boleh bersuara lain
30. F
a s h i o n s h o w
Alat :
Helm, sarung,
jaket, sepatu & kaus kaki
Pelaksanaan :
Team ada 4 org,
perlengkapan ditaruk ditempat yg jauh, 1 org berlari mengambil helm kembali ke
tempat asal selanjutnya di gantikan kpd peserta kedua & seterusnya
Aturan :
Ambil peralatan
satu per satu & hrs menggunakannya & pd saat berlari peralatan tdk boleh
dilepas
31. B e r c e r m i n
Alat :
Tidak ada
Pelaksanaan :
Memilih pasangan
& menirukan gerakan pasangannya layaknya sebuah cermin
Aturan :
Waktu 2-5 menit,
tdk boleh berbicara dgn pasangannya
32. Si-buta, si-tuli & si-bisu
Alat :
Penghalang
(tongkat, kayu, kursi dll) dan balon karet.
Pelaksanaan :
Peserta yg lain
berpegangan pundak bentuk satu
barisan.
Peserta yg buta mengambil balon
Di tengah
perjalanan telah disiapkan rintangan,
Si bisu
memberikan isyarat kpd si tuli,
Kemudian
disampaikan kpd temannya
Dgn suara keras
Aturan :
Si tuli tdk boleh
melihat teman-temannya
Yg buta &
barisannya tdk boleh terputus
33. Pesan dari bola
Alat :
Bola
Pelaksanaan :
Buat lingkaran
penuh, peserta memegang bola
Kemudian
memperkenalkan diri. Misal “nama saya
Hariyadi,se. Nama
panggilan saya yadhi” lalu
Melempar bola ke
yg lain & yg mendapat bola
Berkata “terima
kasih, yadhi. Nama saya
Wizztyo achmad
ramadhan. Panggilan saya tyo”
Begitu
seterusnya.
Aturan :
Peserta tdk boleh
melempar bola
Kpd yg telah
mendapatkan giliran
34. T e b a k b a t u
Alat :
Batu, tali utk
garis pembatas
Pelaksanaan :
Lawan hrs menebak
keberadaan batu yg di bawa oleh peserta, jika tebakan salah maka maju
selangkah.
Aturan :
Team yg menang
adalah team yg berhasil lebih dulu sampai ke garis pembatas.
35. Siap, bidik & tembak“dor”
Alat :
Tidak ada
Pelaksanaan :
Team terdiri dr 4
org dgn nama yg berbeda misal : macan, kambing, sapi dll.
Bentuk berbanjar
& yg paling belakang berkata, “siap” dilanjutkan peserta depannya “bidik”
kemudian depannya lagi “tembak” & yg paling depan “dor, kambing” maka ia
hrs pinda jadi peserta plg belakang.
Aturan :
Apabila ucapannya
salah di anggap gugur
36. Penyihir, kurcaci, raksasa
Alat :
Tidak ada
Pelaksanaan :
Jarak 2 team 5 m.
Ada yg mimpin
Raksasa kalah dgn
penyihir, penyihir kalah dgn kurcaci, kurcaci kalah dgn raksasa
Penyihir : tangan
peserta menjulur ke depan.
Kurcaci : kedua
tangan diletakkan di telinga seolah-olah telinga kurcaci.
Raksasa : mengangkat
kedua tangan keatas.
Aturan :
Waktu 10 detik
utk berpikir,
Dgn suara agar
lebih bersemangat
37. Menemani sampai tujuan
Alat :
Tali & karet
gelang
Pelaksanaan :
Tali diikatkan pd
pohon-pohon peserta bertugas membawa karet gelang yg dimasukkan dlm tali dr
titik satu ke titik yg ditentukan.
banyak tali
yg bersinggungan
Aturan :
Tdk boleh memutus
karet gelang & tali
38. Permen ajaib
Alat : permen
yang di ikat benang
Pelaksanaan :
Permen harus
sampai ke mulut dengan menggunakan tali dan tidak boleh di bantu dengan apapun.
39. Membaca gerak
Alat : tidak ada
Pelaksanaan :
Peserta
menuliskan satu kata yang sangat berkesan di atas kertas dan kemudian kertas
itu di tukar dengan regu yang lain. Nomor yang ditunjuk untuk memeragakan
tulisan yang dipegang dan yang merasa kata yang diragakan itu pas langsung
berdiri
40. Presiden spil
Alat : tidak ada
Pelaksanaan :
Anggota disuruh
berhitung dan kelompok tidak boleh menyebut nama angka atau nomor temennya
sendiri.
41. Menara paling tinggi
Alat : sedotan 1
bungkus, isolasi 2 buah
Pelaksanaan :
Peserta membuat
miniatur menara setinggi-tingginya dengan sedotan yang telah di sediakan
42. Membuat huruf dengan barisan
Alat : tidak ada
Pelaksanaan :
Buatlah huruf
sesuai dengan intruksi dari pimpinan sangga
43. Tali
Ajaib
Alat : Pita (40 cm)
Pelaksanaan : Tali sebanyak anggota regu diuntel-untel dan
seluruh peserta untuk memegang ujung masing-masing pita jangan dilepas dan
disuruh untuk merapikan kembali
44. Berjalan
Bersama
45. Kelereng
Bergulir
46. Kenalan
Dengan Tongkat
47. Ciuman
dengan Karet
Jumat, 06 Februari 2015
Sejarah Baden Powell Bapak Pramuka Sedunia
Sejarah Baden Powell yang menjadi Bapak Pramuka Sedunia
(Chief Scout of the World) tidak bisa dipisahkan dari sejarah kepramukaan di dunia dan di Indonesia. Selain sebagai pendiri gerakan kepramukaan sedunia, pengalaman Lord Robert Baden Powell lah yang mendasari pembinaan remaja di Inggris yang kemudian berkembang dan diadaptasi sebagai sistem pendidikan kepramukaan di seluruh dunia.
Robert Stephenson Smyth Baden Powell atau Baron Baden Powell I yang kemudian terkenal sebagai Baden Powell, BP, atau Lord Baden Powell, lahir di Paddington, London pada 22 Februari 185. Nama kecilnya Robert Stephenson Smyth Powell. Powell merupakan nama keluarga dari ayahnya, Baden Powell yang merupakan seorang pendeta dan dosen Geometri di Universitas Oxford. Sedangkan Smyth diambil dari nama ibunya, Henrietta Grace Smyth. Ayah Stephenson (Baden Powell) meninggal dunia saat Stephenson masih berusia 3 tahun.
Karena ditinggal mati oleh ayahnya sejak kecil, Robert Stephenson mendapatkan pendidikan watak dan aneka keterampilan dari ibu kakak-kakaknya. Peran ibu bagi Baden Powell bahkan pernah diungkap langsung oleh beliau dengan kalimat, “Rahasia keberhasilan saya adalah ibu saya.”
Sejak kecil Baden Powell dikenal anak yang cerdas, gembira, dan lucu sehingga banyak disukai oleh teman-temannya. Di samping itu Baden Powell pun pandai bermain musik (piano dan biola), teater, berenang, berlayar, berkemah, mengarang, dan menggambar.
Setamat sekolah di Rose Hill School, Tunbridge Wells, Robert Stephenson (Baden Powel) mendapat beasiswa untuk sekolah di Charterhouse. Dan setelah dewasa, Baden Powell bergabung dalam ketentaraan Inggris. Beliau sering ditugaskan di luar Inggris seperti bergabung dengan 13th Hussars di India (1876), dinas khusus di Afrika (1895), memimpin Pasukan Dragoon V (1897), pemimpin resimen di Zulu Afrika Selatan (1880), Kepala Staf di Rhodesia Selatan (sekarang dikenal Zimbabwe) tahun 1896, memimpin The Mafeking Cadet Corps di Mafeking, Afrika Selatan (1899-1900).
Selama menjadi tentara, banyak hal yang dialaminya. Pengalaman itu diantaranya:
Sejak kecil Baden Powell dikenal anak yang cerdas, gembira, dan lucu sehingga banyak disukai oleh teman-temannya. Di samping itu Baden Powell pun pandai bermain musik (piano dan biola), teater, berenang, berlayar, berkemah, mengarang, dan menggambar.
![]() |
| Baden Powell |
Setamat sekolah di Rose Hill School, Tunbridge Wells, Robert Stephenson (Baden Powel) mendapat beasiswa untuk sekolah di Charterhouse. Dan setelah dewasa, Baden Powell bergabung dalam ketentaraan Inggris. Beliau sering ditugaskan di luar Inggris seperti bergabung dengan 13th Hussars di India (1876), dinas khusus di Afrika (1895), memimpin Pasukan Dragoon V (1897), pemimpin resimen di Zulu Afrika Selatan (1880), Kepala Staf di Rhodesia Selatan (sekarang dikenal Zimbabwe) tahun 1896, memimpin The Mafeking Cadet Corps di Mafeking, Afrika Selatan (1899-1900).
Selama menjadi tentara, banyak hal yang dialaminya. Pengalaman itu diantaranya:
- Saat menjadi pembantu Letnan pada 13th Hussars yang berhasil mengikuti jejak kuda yang hilang di puncak gunung serta melatih panca indera kepada Kimball O’Hara.
- Bersama The Mafeking Cadet Corp, mempertahankan kota Mafeking, Afrika Selatan, meskipun dikepung bangsa Boer selama 127 hari dalam kondisi kekurangan makan. Padahal The Mafeking Cadet Corp hanyalah pasukan pembawa pesan yang tidak berpengalaman menghadapi musuh.
- Mengadakan latihan bersama dan bertukar kemampuan survival dengan Raja Dinizulu di Afrika Selatan.
Berbagai pengalaman tersebut ditulis dalam buku berjudul 'Aids to Scouting' pada tahun 1899. Buku ini sebenarnya merupakan panduan bagi tentara muda Inggris dalam melaksanakan tugas penyelidik. Buku ini kemudian terjual laris di Inggris. Bahkan tidak hanya dibaca oleh para tentara saja tetapi digunakan juga oleh para guru dan organisasi pemuda.
![]() |
| Baden Powell bersama pramuka |
Melihat banyaknya pengguna buku 'Aids to Scouting', dan atas saran William Alexander Smith (Pendiri Boys Brigade; salah satu Organisasi Kepemudaan di Inggris) Baden Powell berniat menulis ulang buku tersebut untuk menyesuaikan dengan pembaca remaja yang bukan dari ketentaraan. Untuk menguji ide-ide barunya, pada 25 Juli - 2 Agustus 1907 Baden Powell menyelenggarakan perkemahan di Brownsea Island bersama dengan 22 anak lelaki yang berlatar belakang berbeda. Hingga pada tahun 1908 terbitlah buku 'Scouting for Boys' yang kemudian menjadi acuan kepramukaan di seluruh dunia.
Tahun 1910, atas saran Raja Edward VII, Baden Powell memutuskan pensiun dari ketentaraan dengan pangkat terakhir Letnan Jenderal untuk fokus pada pengembangan pendidikan kepramukaan.
Pada Januari 1912 Baden Powell bertemu dengan Olave St Clair Soames saat di atas kapal dalam lawatan kepramukaan ke New York. Mereka kemudian menikah pada tanggal 31 Oktober 1912. Mereka tinggal di Hampshire, Inggris dan dianugerahi 3 orang anak (satu laki-laki dan dua perempuan), yaitu: Arthur Robert Peter (Baron Baden-Powell II), Heather Grace (Heather Baden-Powell), dan Betty Clay (Betty Baden-Powell).
![]() |
| Baden Powell bersama istrinya, Olave Soames |
Tahun 1930-an Baden Powel mulai sakit-sakitan. Pada tahun 1939 Baden-Powell dan Olave memutuskan pindah dan tinggal di Nyeri, Kenya. Hingga pada tanggal 8 Januari 1941 Baden Powell meninggal dan dimakamkan di pemakaman St. Peter, Nyeri.
Semasa hidupnya Baden Powell mendapatkan berbagai gelar kehormatan, termasuk gelar Lord dari Raja George pada tahun 1929. Pun Baden Powell aktif menulis berbagai buku baik tentang kepramukaan, ketentaraan, maupun bidang lainnya. Beberapa buku tentang kepramukaan yang ditulisnya antara lain, Scouting for Boys (1908), The Handbook for the Girl Guides or How Girls Can Help to Build Up the Empire (ditulis bersama Agnes Baden-Powell; 1912), The Wolf Cub's Handbook (1916), Aids To Scoutmastership (1919), Rovering to Success (1922), Scouting Round the World (1935) dll.
Itulah kisah atau sejarah Baden Powell, Sang Bapak Pramuka Sedunia yang tidak dapat dipisahkan dari sejarah kepramukaan dunia maupun di Indonesia. Tentang Sejarah Perkambangan Pramuka Dunia, Sejarah Perkembangan Pramuka di Indonesia, dan Daftar Lengkap Buku Karya Baden Powell akan ditulis dalam lain kesempatan.
Sejarah Singkat Kepramukaan di Indonesia
Sejarah kepramukaan di Indonesia
tidak bisa dilepaskan dengan sejarah perjuangan kemerdekaan bangsa Indonesia. Gagasan Baden Powell yang membentuk kepramukaan dengan cepat menyebar ke berbagai negara, termasuk Belanda. Di negara Belanda kepramukaan disebut sebagai Padvinder. Di negara jajahannya, termasuk Indonesia, Belanda mendirikan organisasi Kepramukaan. Di Indonesia dikenal dengan istilah NIPV (Netherland Indische Padvinder Vereniging; Persatuan Pandu-Pandu Belanda). Organisasi ini dikhususkan bagi anak-anak Belanda.
Oleh tokoh-tokoh pergerakan nasional Indonesia dibentuk organisasi kepanduan yang bertujuan membentuk manusia Indonesia yang baik dan menjadi kader pergerakan nasional. Karenanya kemudian muncul organisasi-organisasi kepramukaan pribumi yang kala itu jumlahnya mencapai lebih dari seratus organisasi. Organisasi itu semisal; JPO (Javananse Padvinders Organizatie); JPP (Jong Java Padvinderij), SIAP (Sarekat Islam Afdeling Padvinderij); HW (Hisbul Wathon) dll.
Sejarah terus berlanjut. Melihat maraknya organisasi kepramukaan milik pribumi yang bermunculan, Belanda akhirnya membuat peraturan untuk melarang organisasi kepramukaan di luar milik Belanda menggunakan istilah Padvinder. Karena itu kemudian KH. Agus Salim menggunakan istilah "Pandu" dan "Kepanduan".
Sejak tahun 1930 timbul kesadaran dari tokoh-tokoh Indonesia untuk mempersatukan organisasi kepramukaan. Maka terbentuklah KBI (Kepanduan Republik Indonesia). KBI merupakan gabungan dari organisasi kepanduan seperti IPO, PK (Pandu Kesultanan), PPS (Pandu Pemuda Sumatra).
Dan pada tahun 1931 terbentuk PAPI (Persatuan Antar Pandu-Pandu Indonesia), kemudian diubah menjadi BPPKI (Badan Pusat Persatuan Kepanduan Indonesia) pada tahun 1938.
Pada waktu pendudukan Jepang, kepanduan di Indonesia dilarang sehingga tokoh Pandu banyak yang masuk Keibondan, Seinendan dan PETA.
Setelah masa kemerdekaan dibentuklah organisasi kepanduan yang bersifat nasional yaitu Pandu Rakyat Indonesia yang dideklarasikan di Solo pada tanggal 28 Desember 1945. Pandu Rakyat Indonesia menjadi satu-satunya organisasi kepramukaan di Indonesia saat itu.
Namun pada masa leberalisme, kembali bermunculan berbagai organisasi kepanduan seperti; HW, SIAP, Pandu Indonesia, Pandu Kristen, Pandu Ansor, KBI dll yang jumlahnya mencapai seratusan lebih. Sebagian organisasi tersebut terhimpun dalam tiga federasi yaitu; IPINDO (Ikatan Pandu Indonesia, berdiri tanggal 13 September 1951), POPPINDO (Persatuan Organisasi Pandu Putri Indonesia, berdiri tahun 1954) dan PKPI (Persatuan Kepanduan Putri Indonesia).
Pada 1953 IPINDO berhasil menjadi anggota kepramukaan sedunia. Pada tanggal 10-20 Agustus 1955 IPINDO juga berhasil menyelenggarakan Jambore Nasional I di Pasar Minggu Jakarta. Sedangkan POPPINDO dan PKPI pernah bersama-sama menyambut singgahnya Lady Baden Powell (istri Baden Powell) ke Indonesia, dalam perjalanan ke Australia. Pada tahun 1959, PKPI mengadakan perkemahan besar untuk pramuka putri yang disebut “Desa Semanggi” di Ciputat. Pada tahun ini juga IPINDO mengirimkan kontingen ke Jambore Dunia di MT. Makiling Filipina.
Menyadari kelemahan yang ada, ketiga federasi tersebut akhirnya meleburkan diri menjadi PERKINDO (Persatuan Kepanduan Indonesia). Namun ternyata Perkindo sendiri kurang solid sehingga coba dimanfaatkan oleh pihak komunis agar menjadi gerakan Pionir Muda seperti di negara komunis lainnya.
Mulai tahun 1960-an, berbagai pihak termasuk pemerintah dan MPRS melakukan berbagai upaya untuk melakrukatn penertiban organisasi kepanduan termasuk upaya untuk mendirikan Gerakan Pramuka.
Pada hari Kamis malam tanggal 9 Maret 1961 Presiden mengumpulkan tokoh-tokoh dan pemimpin gerakan kepramukaan Indonesia, bertempat di Istana Negara. Presiden mengungkapkan bahwa kepanduan yang ada harus diperbaharui, metode dan aktivitas pendidikan harus diganti, seluruh organisasi kepanduan yang ada dilebur menjadi satu yang disebut Pramuka.
Presiden juga menunjuk Panitia Pembentukan Gerakan Pramuka yang terdiri atas Sri Sultan Hamengku Buwono IX, Menteri P dan K Prof. Prijono, Menteri Pertanian Dr.A. Azis Saleh dan Menteri Transmigrasi, Koperasi dan Pembangunan Masyarakat Desa, Achmadi. Peristiwa ini kemudian disebut sebagai HARI TUNAS GERAKAN PRAMUKA
Panitia inilah yang kemudian mengolah Anggaran Dasar Gerakan Pramuka, sebagai Lampiran Keputusan Presiden R.I Nomor 238 Tahun 1961, tanggal 20 Mei 1961 tentang Gerakan Pramuka. Kepres ini menetapkan Gerakan Pramuka sebagai satu-satunya organisasi kepanduan yang ditugaskan menyelenggarakan pendidikan kepanduan bagi anak-anak dan pemuda Indonesia. Peristiwa ini kemudian disebut sebagai HARI PERMULAAN TAHUN KERJA.
Kepres Nomor 238 Tahun 1961 ini ditandatangi oleh Perdana Menteri Ir. Juanda sebagai Pejabat Presiden Karena Presiden RI, Ir. Soekarno saat itu sedang berkunjung ke Jepang.
Pada tanggal 30 Juli 1961, bertempat di Istora Senayan (Sekarang Stadiun Gelora Bung Karno), tokoh-tokoh organisasi kepanduan di Indonesia yang menyatakan dengan ikhlas meleburkan diri ke dalam organisasi Gerakan Pramuka. Peristiwa ini kemudian disebut sebagai HARI IKRAR GERAKAN PRAMUKA.
![]() |
| Presiden Soekarno menyerahkan panji kepramukaan |
Pada tanggal 14 Agustus 1961, dilakukan Pelantikan Mapinas (Majlis Pimpinan Nasional), Kwarnas dan Kwarnari di Istana Negara, dilanjutkan penganugerahan Panji-panji Kepramukaan dan defile Pramuka untuk memperkenalkan Pramuka kepada masyarakat yang diikuti oleh sekitar 10.000 Pramuka. Peristiwa ini kemudian disebut sebagai HARI PRAMUKA yang diperingati hingga sekarang.
Mapinas saat itu diketuai oleh Dr. Ir. Soekarno (Presiden RI) dengan Wakil Ketua I, Sri Sultan Hamengku Buwono IX dan Wakil Ketua II Brigjen TNI Dr.A. Aziz Saleh. Sementara Kwarnas, diketuai oleh Sri Sultan Hamengku Buwono IX dan Brigjen TNI Dr.A. Aziz Saleh sebagai Wakil Ketua merangkap Ketua Kwarnari.
Selasa, 03 Februari 2015
SANDI MORSE PRAMUKA
Cara Cepat Menghafal Sandi Morse
Penemu kode/sandi morse bernama SAMUEL F B MORSE ( Samuel Fibley Breese Morse ) yg berkebangsaan AMERIKA. kode morse disampaikan dng menggunakan: peluit, radio, asap, lampu, telegraf, dan arus listrik unt membedakan titik dan strip digunakan perbandingan 1:3 (1 unt titik dan 3 unt strip). pd thn 1837 penggunaannya masih terbatas yg digunakan dng sistem telegraf dan baru di terima di seluruh dunia pd thn 1851.
SANDI MORSE
Morse dapat dapat dilakukan dengan :
1. Suara / Bunyi : missal dengan peluit, terompet dsb
2. Sinar / Nyala : missal dengan senter, lampu, api dsb
3. Gerak : missal bendera, asap, lambaian tangan dsb
4. Tulisan : missal dengan sandi, kode dsb
5. Denyut Listrik : missal pada kabel telegraph
TEKNIK MUDAH BELAJAR MORSE
1) Mengelompokan Huruf-huruf tertentu. ini lumayan membantu buat kalian yang bertipe analitik! dan akan lebih mudah di hafal juga..
Untuk mempermudah menghafalkan, penulis menyusunnya dalam kelompok-kelompok tertentu.
Huruf yang terdiri dari titik (.) saja, yaitu :
E = . I = .. S = … H = ….
Huruf yang terdiri dari garis (- ) saja, yaitu :
T = – M = — O = — KH = —-
Huruf yang berlawanan, terdiri atas :
A = .- berlawanan dengan N = -.
U = ..- berlawanan dengan D = -..
V = …- berlawanan dengan B = -…
W=.– berlawanan dengan G = –.
P = .–. berlawanan dengan X = -..-
R = .-. berlawanan dengan K = -.-
Huruf yang berbalikkan, terdiri dari :
Y = -.– dengan Q = –.-
L = .-.. dengan F = ..-.
Huruf yang tidak ada lawannya, adalah :
J = .— C = -.-. Z = –..
2) Dengan menggunakan RUMAH MORSE.
cara menggunakan rumah morse adalah. kotak putih untuk titik dan hitam untuk strip. dibawah setiap kotak terbagi kedalam dua kotak. dari kotak E kita bisa menuju ke kotak I atau A, dan tidak bisa menuju ke kotak N dan M. begitu juga dengan A, dari A kita bisa ke kotak R atau W tp ga bisa ke kotak yang lain.
kita langsung aja kasih contoh deh.
kita bisa lihat.. warna biru itu adalah … karena dia melewati 3 kali melewati kotak putih. warna kuning menuju ke kotak C dengan melewati kotak abu-abu, putih, abu-abu, putih. yang berarti strip titik strip titik (maaf gambar mimin salah) :p .
contoh: unt membuat nama (ANDI : .- / -. / -.. / ..) untuk pemisah kata bisa gunakan tanda: ( / ) atau yg lain asal di mengerti.
| Trik cepat hapal morse |
Kadang kita kesulitan menghapal atau mengingat kembali isyarat morse, padahal besok mau ikut lomba Galang apalagi jarang berlatih secara periodic. Berikut ini tips menghapal morse dengan cepat. Lihat gambar di bawah ini :
Petunjuk Penggunaan :
1. Gambar di atas terbagi menjadi dua bagian, kanan, dan kiri.
2. Cara membacanya dari atas ke bawah. 3. Blok putih menunjukkan kode titik ( . ) dan blok hitam kode strip ( - ). 4. Contoh sebelah kiri: Jika isyarat menunjukan satu kali putihsama dengan satu kali titik artinya huruf E.
Contoh lain : ( dibaca dari atas, ya ) putih-putih-putih-putih artinya4 titik ( …. )
Berarti huruf H.
Contoh lagi : hitam-hitam-putih artinya 2 strip 1 titik ( - - . )berarti huruf G
5. Ingat blok sebelah kiri selalu diawali dengan blok Titik ( Putih ) dan blok kanan selalu diawali dengan blok strip ( Hitam ).
Selamat mencoba, beritahukan teman-temanmu dan ajaklah belajar morse bersama.
|
SANDI MORSE
Morse dapat dapat dilakukan dengan :
1. Suara / Bunyi : missal dengan peluit, terompet dsb
2. Sinar / Nyala : missal dengan senter, lampu, api dsb
3. Gerak : missal bendera, asap, lambaian tangan dsb
4. Tulisan : missal dengan sandi, kode dsb
5. Denyut Listrik : missal pada kabel telegraph
Huruf Morse
Untuk mempermudah menghafalkan, penulis menyusunnya dalam kelompok-kelompok tertentu.
Huruf yang terdiri dari titik (.) saja, yaitu :
E = . I = .. S = … H = ….
Huruf yang terdiri dari garis (- ) saja, yaitu :
T = - M = -- O = --- KH = ----
Huruf yang berlawanan, terdiri atas :
A = .- berlawanan dengan N = -.
U = ..- berlawanan dengan D = -..
V = …- berlawanan dengan B = -…
W=.-- berlawanan dengan G = --.
P = .--. berlawanan dengan X = -..-
R = .-. berlawanan dengan K = -.-
Huruf yang berbalikkan, terdiri dari :
Y = -.-- dengan Q = --.-
L = .-.. dengan F = ..-.
Huruf yang tidak ada lawannya, adalah :
J = .--- C = -.-. Z = --..
Langganan:
Komentar (Atom)

















